WISATA GUNUNG PINANG

Hello pembaca semua… 🙂

Kali ini aku mau share pengalaman liburan aku di gunung pinang Serang-Banten.

ada yang sudah pernah kesana?

Jadi waktu itu ceritanya aku dan temenku pingin jalan-jalan sekedar merefresh otak yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah. Sebelumnya menurut informasi yang aku denger, gunung pinang sekarang sudah banyak perubahan, viewnya bagus untuk foto-foto dan banyak wahana baru. Karena penasaran juga pingin kesana akhirnya kita putuskan deh untuk pergi ke gunung pinang.

Nah lokasi gunung pinang ini berada di tengah tengah kota cilegon dan kota serang. tepatnya di kecamatan keramat watu, kabupaten serang-banten. Akses jalan menuju gunung pinang juga sangat mudah karena berada di jalan raya serang – cilegon. Bukit ini memang hanya memiliki ketinggian 300 mdpl dan luas sekitar 220 hektar saja. Namun viewnya cukup bagus loh, kita bisa melihat hamparan laut yang luas serta menyaksikan kota cilegon dan serang dari ketinggian. Suasananya juga cukup sejuk karena dipenuhi oleh pepohonan yang rimbun. Suara kicauan burung juga akan menyambut para wisatawan yang datang.

tempat ini dikelola langsung oleh perhutani.Screenshot_2018-01-12-10-49-39-650

 

Perancangan Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan Menggunakan Pola Model-View-Controller (Mvc)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN POLA MODEL-VIEW-CONTROLLER (MVC)

Rangga Sanjaya

 

ABSTRACT
Systems based on information technology has revolutionized almost every aspect of an organization’s business processes. Information technology has improved the access processes of information by integrating information across data sources. Website is one of the popular information technology. Website by using the Model-View-Controller (MVC) pattern, gives quality to the process of development and management access of information resources. Features on the website were built very useful for libraries management processes, transactions, and accounting information.

Keywords: Management, Information, System, Library, Website, MVC

ABSTRAKSI
Sistem berbasis teknologi informasi telah merevolusi hampir setiap aspek dari proses bisnis organisasi. Teknologi informasi meningkatkan proses akses informasi dengan mengintegrasikan informasi dari seluruh sumber data. Website merupakan salah satu teknologi informasi yang populer. Website dengan menggunakan pola Model-View-Controller (MVC), memberikan kualitas proses pembangunan dan akses pengelolaan sumber daya informasi. Fitur pada situs web yang dibangun sangat berguna untuk proses manajemen, transaksi, dan informasi akuntansi perpustakaan.

Kata Kunci: Manajemen, Sistem, Informasi, Perpustakaan, Website, MVC

Teks Lengkap:

PDF

Referensi

Muzakir, Ari. 2014. Implementasi Manajemen Perpustakaan menggunakan Framework Codeigniter (CI) Dengan Teknik Hierarchical model–view–controller (HMVC). Seminar Nasional Sains dan Teknologi Informasi (SeNASTI).

Pebrianto, S. 2012. Pembangunan Sistem Informasi Perpustakaan pada Perpustakaan Umum Kabupaten Pacitan. Jurnal Speed 13 FTI UNSA. 9 (2). 232-236.

Pressman, R. 2001. Software engineering: a practitioner’s approach. Edisi 5. McGraw-Hill. New York-USA.

Siahaan, F.O.P. 2013. Standardization Online Accounting System Based on Information Technology. International Journal of Business and Social Science. 4 (12). 270-276.

Yii Software LLC. About Yii. http://www.yiiframework.com/about/. Diakses tanggal 19 Februari 2015.

 

Sumber

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ji/article/view/87

Mendefinisikan Enterprise Architecture Planning Dalam Perencanaan Integrasi Sistem Informasi Perpustakan Sekolah

MENDEFINISIKAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING DALAM PERENCANAAN INTEGRASI SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAN SEKOLAH

Agung Baitul Hikmah

 

ABSTRACT

A school library is a place which serves many things for student and academic civitas needing. The Existence of school library is something important in the school environment to fulfill all of needs and interests which can be got from the the library, so the concept of library needs a new concept which can give more benefits from its existence. The concept of enterprise Architecture Planning is able to arrange a layout to realize a new concept for existencing a library,such as The information system integration for a library. In this Research.the researcher makes enterprise architecture to integrate the information system of school library such as : in SMUN 1 Tasikmalaya, SMU SIliwangi Tasikmalaya,SMK MJPS Tasikmalaya, SMK Bina Lestari PUI Tasikmalaya. Based on the business process which is run by every library, EAP can show a blueprint for the architecture of integration library information system which involves business architecture, application architecture, information architecture and technology architecture.

Keyword: Enterprise, Arsitektur Enterprise, Integration Library Information System, SIPT.

ABSTRAK

Perpustakaan sekolah adalah tempat yang menyajikan banyak hal untuk mahasiswa dan membutuhkan civitas akademik. Keberadaan perpustakaan sekolah adalah sesuatu yang penting dalam lingkungan sekolah memenuhi semua kebutuhan dan kepentingan yang dapat dapatkan dari Perpustakaan, sehingga konsep Perpustakaan kebutuhan sebuah konsep baru yang dapat memberikan manfaat lebih dari keberadaannya. Konsep arsitektur perencanaan perusahaan ini mampu mengatur sebuah layout untuk mewujudkan sebuah konsep baru untuk existencing sebuah perpustakaan, seperti informasi sistem integrasi untuk Perpustakaan. Dalam penelitian ini, peneliti membuat arsitektur perusahaan untuk mengintegrasikan sistem informasi perpustakaan sekolah seperti: di SMUN 1 Tasikmalaya SMU Siliwangi Tasikmalaya, SMK MJPS Tasikmalaya, SMK Bina Lestari PUI Tasikmalaya. Berdasarkan proses bisnis yang dijalankan oleh setiap Perpustakaan, EAP dapat menunjukkan cetak biru untuk arsitektur integrasi sistem informasi perpustakaan yang melibatkan arsitektur bisnis, arsitektur aplikasi, arsitektur informasi dan teknologi arsitektur

Kata Kunci: Perusahaan, Perusahaan Arsitektur, Integrasi Sistem Informasi Perpustakaan, SIPT.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi

Abdullah, Abrizah. & Zainab, A.N.. (2007). The digital library as an enterprise: the Zachman approach, Vol 26 No 4, pp. 446-467.

Darmono. (2007). Pengembangan Perpustakaan Sekolah Sebgai Sumber Belajar. Jurnal Perpustakaan Sekolah, Tahun 1 Nomor 1 April 2007, pp. 1-10.

Fatolahi, ali. & Shamsan, Fereidoon. (2006). investigation into applying UML to the Zachman framework. Vol 8, Issue 2, pp. 133-143.

Fri, Daniel A. (2007). Enterprice Architecture. Air Force Journal of Logistics. 31, 2, pp. 40-46.

Ishak. (2008). Pengelolaan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi. Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.4 No.2, pp. 1-9.

Khairina, Dyna Marisa. (2012). Enterprise Architecture Planing untuk pengembangan sistem informasi perguruan tinggi, Diambil dari: eprints.undip.ac.id/35997/1/Dyna_Marisa_Khairina.pdf. (6 Agustus 2014)

Minoli, Daniel. (2008). Enterprise Architecture A to Z. Frameworks Business Process Modeling SOA and Infrastructure Technology, United States of America:CRC Press.

Rajabi, Zeinab. et al. (2013). Enterprise Architecture Development Based on Enterprise Ontology. Journal of Theoretical and Applied Electronic Commerce Research. VOL 8 ISSUE 2, pp. 85-95.

Surendro, Kridanto. (2007). Pemanfaatan Enterprise Architecture Planning untuk perencanaan strategis sistem informasi. JURNAL INFORMATIKA, VOL.8 NO.1, pp. 1-9.

Undang-Undang RI No 43 Tahun 2007 Pasal Ayat 1 Tentang Perpustakaan

Tentang Penulis

Agung Baitul Hikmah, Lahir di Tasikmalaya, 19 Agustus 1983 menyelesaikan S1 Jurusan Sistem Informasi STMIK NUSA MANDIRI JAKARTA 2012, S2 Jurusan Ilmu Komputer STMIK NUSA MANDIRI JAKARTA 2013

 

Sumber

http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ji/article/view/35

Sistem Otomasi Perpustakaan Dengan Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID)

Sistem Otomasi Perpustakaan Dengan Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID)

 

Doni Saputra, Dedy Cahyadi, Awang Harsa Kridalaksana

ABSTRACT

Terjadinya perubahan pola pikir tentang perpustakaan, yaitu penyediaan koleksi yang dimiliki ke arah konsep dalam memberikan informasi, telah menjadikan jalinan kerjasama antar perpustakaan dalam menampilkan koleksi yang dapat memudahkan penyampaian informasi, semakin mudah untuk diwujudkan, apalagi dengan adanya perkembangan sistem RFID yang dipakai dalam perpustakaan. Pengembangan perpustakaan yang berbasis RFID bagi tenaga pengelola perpustakaan, dapat membantu pekerjaan di perpustakaan. Pengolahan data dan penyebaran informasi di perpustakaan konvensional sering terjadi hambatan atau masalah, apabila sumber itu masih dalam bentuk kertas yang sifatnya statis atau mengandalkan memori ingatan seseorang sebagai media penyimpanannya, sehingga menimbulkan berbagai permasalahan seperti kehilangan data. Dengan Sistem Otomasi Perpustakaan menggunakan RFID, pengguna sistem dapat melakukan berbagai proses seperti berikut ini : mengatur data pperator; ketentuan denda, mengelola data anggota dan buku, memproses peminjaman buku, pembatalan peminjaman, pengembalian buku, pembatalan pengembalian serta proses pembuatan laporan dan statistik perpustakaan. Dengan Menggunakan RFID pada Perpustakaan Fakultas MIPA Universitas Mulawarman, maka dapat diperoleh kesimpulan, yaitu: teknologi RFID dapat digunakan sebagai pengganti/pelengkap sistem penomoran identifikasi buku dan anggota perpustakaan; dapat dibuat sistem otomasi perpustakaan dalam melakukan pengolahan data perpustakaan seperti otomatisasi identifikasi buku dan anggota perpustakaan dalam proses peminjaman buku, pengelolaan koleksi buku dan keanggotaan perpustakaan. Untuk pengembangan lebih lanjut dapat dibuat dengan menggunakan Tag RFID yang dapat diprogram (tag aktif) dan dapat melakukan pembacaan dengan jarak yang lebih jauh serta melakukan pembacaan tag secara bersamaan (multiple reading).

Full Text:

PDF

References

Maryono. 2005. Dasar-dasar Radio Frequency Identification (RFID) Teknologi Yang Berpengaruh di Perpustakan. Media Informasi 2005 Vol. XIV No.20.

Nur, H. 2007. Otomasi Perpustakaan. http://librarycorner.org/2007/02/28/otomasiperpustakaan/. Tanggal Akses: 06 Februari 2010.

Saepudin, E. 2008. Hal-Hal Pokok Yang Harus Diperhatikan Dalam Layanan Perpustakaan. http://encangsaepudin.wordpress.com/2008/12/15/hal-hal-poko-yang-harus-diperhatikan-dalamlayanan-perpustakaan/. Tanggal Akses: 21 Juni

Soeatminah. 1992. Perpustakaan, Kepustakawanan, dan Pustakawan. Yogyakarta: Kanisius.

Sulistyo, B. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Supriatna, D. 2007. Studi Mengenai Aspek Privasi Pada Sistem RFID.

http://www.cert.or.id/%7Ebudi/courses/security/2006-2007/Report-Dedi-Supriatna.pdf. Tanggal Akses: 10 Maret 2010.

Trimo, S. 1991. Pedoman Pelaksanaan Perpustakaan. Bandung: Remadja Rosda Karya.

 

Sumber :

http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JIM/article/view/62

Upaya Memberdayakan Pustakawan Dalam Melaksanakan Kegiatan Fungsional Pustakawan

UPAYA MEMBERDAYAKAN PUSTAKAWAN DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN

Iskandar Sulaiman

 

ABSTRAK

Sesuai dengan judulnya, topik tulisan ini mengangkat masalah tentang berbagai upaya yang telah dan mungkin dapat dilakukan untuk memberdayakan peran pustakawan dalam menunjang berbagai sektor kehidupan masyarakat, khususnya pada sektor pendidikan. Bagaimanapun perlu disadari bahwa kecenderungan mutu pendidikan kita yang semakin terpuruk dari tahun ke tahun sebenarnya sangat terkait dengan lemahnya faktor penunjangnya, khususnya perpustakaan. Menciptakan perpustakaan yang baik dan mampu menunjang berbagai aktifitas belajar mengajar di sekolah karenanya menjadi suatu keharusan. Diskusi pada tulisan ini adalah membahas tentang berbagai hal untuk memberdayakan peran pustakawan sebagai faktor yang paling dominan bagi terciptanya perpustakaan yang representatif untuk tujuan mencerdaskan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Karena itu pengidentifikasian terhadap berbagai kendala yang dihadapi para pustakawan dan berbagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya serta karir mereka merupakan bahasan utama dalam tulisan ini.

 

FULL TEXT http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31090/1/Iskandar%20Sulaiman.pdf

 

Sumber : http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/31090

 

 

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Anggota Perpustakaan Kota Medan

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN ANGGOTA PERPUSTAKAAN KOTA MEDAN
Purnama Sari, Bahrum Jamil

ABSTRACT

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan Perpustakaan Kota Medan dari 95 responden 75 responden (78,9%) menyatakan sangat baik, 20 responden (21,1%) menyatakan baik. Hal ini menunjukkan bahwa dari kualitas pelayanan di Perpustakaan Kota Medan sangat baik karena pegawai perpustakaan sudah memenuhi harapan dari anggota baik dari pelayanan yang diberikan pegawai kepada anggota dan sarana prasarana yang memadai. Kepuasan Anggota hasil penelitian menunjukan dimana 68 responden (71,6%) menyatakan Sangat puas dan 27 responden (28,4%) menyatakan Puas. Anggota merasa puas karena pegawai sudah melakukan pelayanan yang maksimal untuk melayani para pengguna perpustakaan, baik mengenai jawaban yang diberikan oleh pegawai, maupun dari keramahan pegawai perpustakaan yang dianggap anggota sudah maksimal.Kualitas pelayanan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasaan anggota karena nilai signifikan 0,000<0,05 maka H0ditolak, dan Haditerima.

 

KEYWORDS

Kualitas Pelayanan; Kepuasan Anggota; Perpustakaan Kota Medan
FULL TEXT:

 

REFERENCES

AA. Anwar Prabu Mangkunegara, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Perusahaan.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Bernardine R, dan Susilo Supardo. 2005. Kepemimpinan, Dasar-Dasar Dan Pengembanganya. Yogjakarta: Offset

Djokosantoso Moeljono, Beyond Leardership, 10 Konsep Kepemimpinan. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Dessler, Gary. 2007. Manajemen Personalia, Edisi Ketiga, Jakarta: Erlangga.

Esterberg, Kristin G. Pokoknya Kualitatif. Jakarta: PT. Pustaka Jaya .

Hasibuan, Malayu. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan . Ketujuh, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Hasibuan. Malayu S.P. 2001. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta: Bumi Aksara.

Herujito, Yayat M.2001. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: PT Gramedia

Joseph C. Rost. (2004). Kepemimpinan. Jogjakarta: Graha ilmu

Kartini, Kartono, 2008. Pemimpin dan kepemimpinan. Jakarta: Rajawali Press

Mahmudi. (2005). Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Hariandja, M. 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia

Rivai, Veithzal. (2004). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Edisi Kedua. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Siagian P. Sondang . 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta : Rineka. Cipta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kualitatif . Jogjakarta : Ghalia ilmu.

Nasution. 2003. Metode Research. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Sutrisno, 2007, Manajemen Sumber Personalia Dan Sumber Daya Manusia , Ekonesia: Yogyakarta.

Tampubolon, Biatna. D. 2007. Analisis Faktor Gaya Kepemimpinan Dan Faktor Etos Kerja

Terhadap Kinerja Pegawai Pada Organisasi. Jakarta: Empirika

Thoha, Miftah. 2007. Perilaku Organisasi. Raja Jakarta: Grafindo Pustaka

Yukl, Debo. 2005. Edisi V. Kepemimpinan Dalam Organisasi. Jakarta: Indeks

Penerapan “Knowledge Sharing” Di Perpustakaan

PENERAPAN “KNOWLEDGE SHARING” DI PERPUSTAKAAN

Studi Kasus Perpustakaan Univ. Mercubuana Cab. Cibubur 

Abdi Mubarak Syam, M.Hum

Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia

Email: abdisyamabdisyam@gmail.com 

ABSTRAK

Artikel ini membahas terkait dengan penerapan “knowledge sharing” antara pustakawan dan pengguna di perpustakaan Univ. Mercubuana Cab. Cibubur. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Metode studi kasus digunakan untuk melihat bagaimana penerapan “knowledge sharing” antara pustakawan dan pengguna di perpustakan  Univ. Mercubuana. Untuk melihat keberhasilan  perpustakaan perguruan tinggi dalam menjalankan fungsinya, perlu untuk dinilai kinerja perpustakaan yang bersangkutan. Hal ini terkait dengan informasi yang diperlakukan oleh pustakawan. Manajemen informasi merupakan suatu cara untuk memperlakukan informasi agar berguna dan tepat sasaran. Manajemen informasi juga menuntut pustakawan untuk menumbuhkan budaya sharing di perpustakaan sehingga fungsi distribusi pada perpustakaan dapat berjalan dengan optimal.   

Kata Kunci: Manajemen informasi, budaya sharing, berbagi pengetahuan 

ABSTRACT 

This article discusses related to the implementation of “knowledge sharing” between librarians and users in the library of Univ. Mercubuana Cab. Cibubur. This type of research is qualitative using case study method. The case study method is used to see how the application of “knowledge sharing” between librarians and users in Univ libraries. Mercubuana. To get success of academic library in carrying out its functions, it is necessary to assess the performance of the library. This is related to information treated by the lbrarians. Information management is a way of treating information to be useful and targetted. Information management requires librarians to foster a sharing culture in the library so that the distribution function in the library can run optimally. 

Keywords: Information management, sharing culture, knowledge sharing 

 Pendahuluan

Perpustakaan merupakan jantung pendidikan, dimana perpustakaan merupakan tempat berkumpulnya segala jenis dan bentuk informasi. Oleh karena itu perlu adanya manajemen yang baik, baik itu informasi ataupun pengetahuan. Pentingnya manajemen informasi yang baik di perpustakaan adalah agar segala informasi dapat dikelola dengan baik dan dapat dimanfaatkan oleh penggunanya. Manajemen informasi tentu saja bukan hanya di organisasi perpustakaan saja, semua organisasi perlu menerapkan manajemen informasi agar informasi yang banyak dalam sebuah organisasi dapat terkelola dengan baik. Terciptanya manajemen informasi yang baik tidak terlepas dari SDM yang ada di perpustakaan, yaitu mulai dari pimpinan sampai kepada staf. Kerja sama diantara mereka sangat diperlukan.

Peran aktif pustakawan merupakan hal yang penting diperhatikan dalam mengelola informasi yang ada di perpustakaan. Kreatif, proaktif dan inovatif adalah unsur yang harus ada dalam diri pustakawan sebagai SDM perpustakaan dalam mengelola informasi agar dapat dimanfaatkan oleh para penggunanya.

Continue reading “Penerapan “Knowledge Sharing” Di Perpustakaan”

Sekilas Info Perpustakaan Fisip Untirta

Assalamu’alaikum…

Hello semua, kali ini aku mau share informasi tentang perpustakaan FISIP UNTIRTA, sekaligus mempromosikan keberadaan perpustakaan FISIP UNTIRTA. hehe… nah kebetulan disini aku sendiri sebagai pustakawan di perpustakaan FISIP UNTIRTA. Oke langsung ajaa yaaa…. 🙂

  1. Deskripsi umum

Perpustakaan FISIP UNTIRTA adalah salah satu perpustakaan Fakultas yang berada di lingkungan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA). Perpustakaan FISIP UNTIRTA terletak di Jalan Raya Jakarta KM. 4 Serang, Serang, Banten, tepatnya di Gedung D lantai 3 Untirta. Perpustakaan FISIP UNTIRTA menyediakan koleksi bahan pustaka yang mencakup bidang administrasi negara/publik, politik, komunikasi, psikologi, humas, pemerintahan, hukum, dan lain-lain yang menunjang dalam proses pembelajaran prodi ilmu administrasi publik, ilmu komunikasi dan ilmu pemerintahan.

untuk memudahkan user dalam menemukan buku, perpustakaan FISIP UNTIRTA memfasilitasi katalog online yang biasa disebut OPAC (online public access cataloging). OPAC adalah sistem katalog terpasang yang dapat diakses secara umum dan dapat dipakai pengguna untuk menelusuri data katalog (untuk memastikan apakah perpustakaan menyimpan karya tertentu untuk mendapatkan informasi tentang lokasinya dan jika sistem katalog dihubungkan dengan sistem sirkulasi, maka pengguna dapat mengetahui apakah bahan pustaka yang sedang dicari tersedia di perpustakaan atau sedang dipinjam. Untuk mengunjungi situs katalog perpustakaan bisa diakses disini http://library.fisip-untirta.ac.id/

Perpustakaan FISIP UNTIRTA tidak hanya menyediakan koleksi buku literatur, selain itu menyediakan bahan pustaka lainnya seperti novel, majalah, jurnal intern, jurnal nasional dan internasional, koran, handbook, ensiklopedia, kamus, skripsi dan lainnya. Untuk memudahkan user dalam menemukan skripsi dan mengunduh skripsi berbentuk pdf, perpustakaan FISIP UNTIRTA menyediakan REPOSITORY ONLINE yang bisa diakses kapan saja lewat mobile dan PC.  Adapun situs repository online perpustakaan FISIP UNTIRTA bisa diakses disini  http://repository.fisip-untirta.ac.id/cgi/search/advanced

Continue reading “Sekilas Info Perpustakaan Fisip Untirta”

PENINGKATAN KEGEMARAN MEMBACA SISWA SMA/SMK TAHUN 2017

KEGIATAN PENINGKATAN KEGEMARAN MEMBACA SISWA SMA/SMK TAHUN 2017

DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIAPAN PROVINSI BANTEN

buat_web

Serang – Setiap bangsa tumbuh dan berkembang mengikuti perkembangan zaman. Keberlangsungannnya sangat ditentukan oleh sejauhmana bangsa tersebut mampu melahirkan sumber daya manusia yang mampu menjawab tantangan perubahan yang ada dilingkungannya. Sejarah mencatat bahwa kehancuran sebuah bangsa lebih banyak disebabkan oleh kegagalan melahirkan generasi yang mampu mewarisi perkembangan yang telah dicapai. Oleh sebab itu, melahirkan generasi yang unggul merupakan sebuah kenicayaan yang harus dilakukan agar harapan kelangsungan hidup sebuah masyarakat dapat tetap terpelihara.

Salah satu syarat untuk menciptakan generasi yang unggul dan mampu menghadapi tantangan zaman adalah dengan membuat generasi yang memiliki pengetahuan yang cukup untuk memnghadapi dunia baru. Salah satu pintu masuknya adalah dengan membudayakan kegemaran membaca, baik membaca teks maupun konteks. Membaca merupakan sebuah proses transfer pengetahuan, dengan membaca (teks) kita bisa menghadirkan pengetahuan dari orang lain melalui karya tulis. Sedangan membaca konteks merupakan proses kritis terhadap realitas yang terjadi dalam lingkungannya.

Continue reading “PENINGKATAN KEGEMARAN MEMBACA SISWA SMA/SMK TAHUN 2017”

MENUMBUHKEMBANGKAN LITERASI ANAK MELALUI PERPUSTAKAAN (PAUD) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

baca_sama_sama

MENUMBUHKEMBANGKAN LITERASI ANAK MELALUI PERPUSTAKAAN (PAUD) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Susilawati S.Pd

(Pendidik PAUD & Pendongeng)

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2005, PAUD termasuk dalam jenis pendidikan Non Formal. Pendidikan Non Formal selain PAUD yaitu Tempat Penitipan Anak (TPA), Play Group dan PAUD Sejenis. PAUD sejenis artinya PAUD yang diselenggarakan bersama dengan program Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu untuk kesehatan ibu dan anak). Sedangkan pada Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), PAUD dimasukkan kedalam program Pendidikan Luar Sekolah (PLS). Secara umum tujuan Pendidikan Anak Usia Dini adalah mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sedangkan berdasarkan tinjauan aspek didaktis psikologis tujuan pendidikan di Pendidikan Anak Usia Dini yang utama adalah:

1. Menumbuhkembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan agar mampu menolong diri sendiri (self help), yaitu mandiri dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri seperti mampu merawat dan menjaga kondisi fisiknya, mampu mengendalikan emosinya dan mampu membangun hubungan dengan orang lain.

2. Meletakkan dasar-dasar tentang bagaimana seharusnya belajar (learning how to learn). Hal ini sesuai dengan perkembangan paradigma baru dunia pendidikan melalui empat pilar pendidikan yang dicanangkan oleh UNESCO, yaitu learning to know, learning to do, learning to be dan learning to live together yang dalam implementasinya di lembaga PAUD dilakukan melalui pendekatan learning by playing, belajar yang menyenangkan (joyful learning) serta menumbuh-kembangkan keterampilan hidup (life skills) sederhana sedini mungkin.

Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Ia memiliki karakteristik yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa serta akan berkembang menjadi manusia dewasa seutuhnya. Dalam hal ini anak merupakan seorang manusia atau individu yang memiliki pola perkembangan dan kebutuhan tertentu yang berbeda dengan orang dewasa. Anak memiliki berbagai macam potensi yang harus dikembangkan. Meskipun pada umumnya anak memiliki pola perkembangan yang sama, tetapi ritme perkembangannya akan berbeda satu sama lainnya karena pada dasarnya anak bersifat individual.

Untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan anak adalah perjalanan yang sangat panjang dan cukup menguras energi kita sebagai orang tua dan pendidik. Pikiran dan waktu tercurah habis untuk membantu anak agar dapat tumbuh dan berkembang dengan kemampuan yang optimal. Tetapi ini harus kita sadari sebagai sebuah keuntungan awal yang besar, alasannya karena kita lebih baik bersusah payah di awal-awal kehidupan anak ini, lelah didepan dengan memulai dengan serius mendidik dan membimbing anak pada masa-masa emas usia dini, dari pada kita kelelahan ketika anak sudah besar nanti.

Banyak cara untuk lebih meningkatkan pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan sikap anak. Salah satu diantarannya melalui bacaan. Maka di setiap PAUD perlu disediakan buku – buku cerita bergambar, majalah anak – anak yang menarik sehingga dapat mendorong untuk anak usia dini itu bereksplorasi secara maksimal. Manfaat Perpustakaan di Pendidikan Anak Usia Dini :

• Untuk anak yang belum dapat membaca, bisa mendorong agar anak mempunyai kemauan dan berkeinginan untuk belajar membaca.

• Anak yang telah memiliki kemampuan dasar tentang membaca akan sangat berguna untuk dapat membaca secara sempurna.

• Secara umum sebagian kebutuhan anak PAUD akan dapat terlayani sesuai dengan tingkat perkembangannya.

• Adanya perpustakaan di PAUD akan memungkinkan pendidik dapat meningkatkan kemampuannya dalam kegiatan belajar-mengajar.

Tujuan adanya perpustakaan di PAUD tersebut dapat dicapai, apabila perpustakaan dibina terus menerus dan teratur. Beberapa macam koleksi perpustakaan sebaiknya terupdate secara teratur. Mengapa perpustakaan ini perlu ada di pendidikan prasekolah, padahal sebagian besar anak belum dapat membaca dan menulis? adakah manfaatnya? tentu saja ada, minat baca dan rasa ingin tahu anak sering dimulai dari bahan-bahan bacaan. Perpustakaan di PAUD tidak saja sebagai pintu masuk anak pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Yang jauh lebih penting ialah filosofi dibalik pengadaannya.kini sumber belajar anak bukan hanya pendidik, tetapi buku juga jadi sumber bagi mereka.

Bagi anak usia dini bacaan lebih di arahkan pada pengenalan dan pemahaman anak melalui tahapan-tahapan bermain dan belajarnya tentang aksara dan angka, hingga membentuk anak kreatif dan mandiri yang mampu berkarya sesuai dengan usia dan perkembangannya. Kerena itu kita sebagai pendidik wajib memberikan dorongan atau stimulus dengan cara-cara tertentu agar anak berhasil mempelajari bacaannya. Menurut Brian Cambourne (1998) anak akan berhasil dalam memahami bacaan apabila terdapat kondisi-kondisi belajar sebagai berikut:

1. Demonstrasi (Demonstration) Bagi anak kecil, mempelajari bacaan koleksi anak tidak cukup hanya dengan melihat tulisan-tulisan atau mendengarkan orang berbicara di sekelilingnya. Mereka perlu demonstrasi yaitu melihat bagaimana orang dewasa berperilaku dan berbahasa. Mereka juga perlu melihat benda-benda dan bagaimana orang dewasa menyebut benda-benda tersebut.

2. Keterlibatan (Engagement) Seorang anak akan belajar dari suatu demonstrasi apabila ia terlibat di dalamnya, anak akan terlibat dalam suatu kegiatan apabila ia merasa kegiatan tersebut berarti dan berguna bagi dirinya ketika ia berpikir bahwa ia akan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan. Oleh karena itu, guru perlu mengupayakan agar anak-anak senantiasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan di kelas yaitu dengan menarik minat anak dan membuat setiap kegiatan menyenangkan.

3. Ketenggelaman (Immersion) Yang dimaksud dengan immersion atau ketenggelaman adalah bahwa anak “tenggelam” dalam suatu keadaan. lingkungan dan kondisi yang dipenuhi oleh percakapan dan tulisan-tulisan. Percakapan dan tulisan-tulisan tersebut merupakan modle atau contoh bagi anak untuk berbicara, membaca dan menulis. Dengan kata lain, anak belajar secara alami bagaimana berbicara, membaca dan menulis dari lingkungannya. Implikasi dari teori tersebut adalah bahwa dalam ruang kelas guru perlu menyediakan berbagai tulisan yang terdapat dalam nyanyian, puisi, chart, poster, big book serta berbagai karya anak-anak yang ditempel di dinding atau digantung di dalam kelas. Perlu juga disediakan berbagai judul buku yang dijual di toko-toko buku serta alat –alat menulis seperti kertas, pensil warna, krayon, dan sebagainya.

4. Harapan (Expectation) Yang utama bagi anak adalah mereka menyadari bahwa orang tuanya atau gurunya berharap agar ia dapat mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis seperti mereka (orang dewasa). Harapan orang dewasa di sekelilingnya akan mendorong anak untuk terlibat dalam setiap kegiatan yang ada disekitarnya. Di sekolah, seorang pendidik hendaknya mempunyai harapan yang besar bahwa anak didiknya akan dapat belajar mendengar, berbicara, membaca dan menulis melalui kegiatan-kegiatan yang diciptakannnya di dalam kelas.

5. Kedekatan ucapan (Approximation) Yang dimaksud dengan kedekatan ucapan adalah ucapan anak yang mendekati kebenaran. Misalnya, seorang anak mengucapkan “tutu” untuk kata susu. Biasanya para orang tua tidak mengoreksi kata-kata anaknya tetapi meresponnya dengan benar, misalnya dengan mengatakan “Ini susunya” sambil memberikan segelas susu pada anaknya. Bukan pada tempatnya apabila guru mengoreksi ucapan anak. Yang perlu diperhatikan guru adalah memberikan kesempatan kepada anak untuk ‘mengambil risiko’ mengucapkan dan memonitor ucapannya sendiri serta merespon ucapan anak dengan tepat.

6. Tanggung Jawab (Responsibility) Anak hendaknya mempunyai tanggung jawab terhadap belajarnya sendiri karena dengan demikian motivasi intrisiknya akan muncul dan mendorong belajar. Tanggung jawab pendidik adalah menyediakan kegiatan-kegiatan yang dapat mengkondisikan anak untuk belajar. Namun anak bertanggung jawab untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan tersebut. Cara menimbulkan rasa tanggung jawab tersebut misalnya dengan memberi kesempatan pada mereka memilih kegiatan yang mereka inginkan dalam waktu ‘bebas memilih’.

7. Penggunaan (Use) Kondisi belajar terbaik bagi anak yang belajar membaca adalah ketika ia membaca dan bagi anak yang belajar menulis adalah ketika ia menulis. Kegiatan membaca dan menulis di dalam kelas dapat berupa kegiatan yang direncanakan oleh pendidik seperti membaca big-book, menulis daftar kegiatan yang akan dilakukan anak-anak hari itu, dan sebagainya, atau kegiatan yang dipilih sendiri oleh anak, seperti membaca buku pilihan mereka sendiri, menuliskan sesuatu pada gambar yang mereka buat dan sebagainya.

8. Tanggapan (Respon) Tanggapan adalah suatu yang diperlukan anak dalam kehidupan sosial di rumah maupun di sekolah. Ketika mereka bercerita, mereka ingin ada orang lain yang menanggapi, seperti teman, orang tua, guru atau siapa saja yang ada di dekatnya mereka. Atau pada saat mereka bertanya pada orang dewasa, mereka mengharapkan tanggapan. didalam kelas pendidik hendaknya menanggapi keinginan dan perbuatan anak secara alami. Misalnya, menjawab pertanyaan, mengomentari pekerjaan mereka ketika mereka menunjukannya, membantu mereka jika membutuhkan pertolongan, dan sebagainya.

Demikian bunda-ayah, tentang bagaimana pentingnya pendidikan usia dini dan peran perpustakaan dalam menumbuh kembangkan Literasi anak usia dini, semoga tulisan ini bermanfaat. terimakasih.

Rujukan. “Natural Learning & the Acquisition of Literacy in the Classroom: Brian Cambourne”.

repost BPAD Prov. Banten

diakses dari http://dpk.bantenprov.go.id/read/informasi-perpustakaan/409/MENUMBUHKEMBANGKAN-LITERASI-ANAK-MELALUI-PERPUSTAKAAN-PAUD-PENDIDIKAN-ANAK-USIA-DINI.html pada 26 Mei 2017

Continue reading “MENUMBUHKEMBANGKAN LITERASI ANAK MELALUI PERPUSTAKAAN (PAUD) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI”